Orang bilang jadi KPPS itu enak
Mereka tidak tahu tugas kami paling berat
Khususnya untuk pemilu tahun ini
Kami berkerja dari pagi hingga pagi

Kami pastikan surat pemberitahuan pemungutan suara sampai kepada pemilih
Karena seluruh warga mempunyai hak untuk mengikuti proses demokrasi ini
Ratusan orang sebagai pemilih datang ke TPS
Menyuarakan pilihannya berharap Indonesia lebih baik

Siang hari bukan waktu untuk kami beristirahat
Tapi bukan alasan untuk kami berhenti beribadah
Bergantian melaksanakan Sholat Dzuhur untuk yang beragama Islam
Agar perkerjaan ini senantiasa diridai oleh-Nya

Berjam-jam kami berkerja menghitung surat suara
Memastikan tidak ada kekeliruan pada suara sah dan tidak sah
Menentukan perolehan yang didapat dari surat suara
Supaya tidak terjadi kerugian untuk pasangan calon

Sore hari berlalu berganti dan gelap datang
Malam bukan alasan untuk kami berhenti
Pagi bukan alasan kami untuk meninggalkan keruwetan ini
Sebelum kami antarkan suara ini sampai ke tujuan

Kelompok penyelenggaraan pemungutan suara
Kami berkerja keras untuk negara
Jika sukses adalah tujuan dari penyelenggaraan pemilu ini
Tolong dengarkanlah juga suara kami dan hargai kami

Banyak yang bilang ini sudah jamannya komputerisasi
Jika 5 tahun ke depan masih seperti ini
Tolong analisa kembali kejadian ini
Bijaksanalah dalam menilai proses yang terjadi saat ini


Lonceng berbunyi, helaan nafas dari teman-teman setelah belajar beberapa jam begitu jelas terdengar.

Jam istirahat, ku kembalikan buku-buku pelajaran ini ke perpustakaan. Saat berjalan melewati kelasku, aku ingat kelas dia bersebelahan dengan kelasku. Aku melirik ke kelas itu dan kulihat dia berjalan menuju ke arahku dan tersenyum.

Hai, ketemu lagi. Mau ke perpustakaan lagi ya?’ Dia seperti seorang penjaga pintu perpustakaan yang tahu tujuanku dengan tumpukan buku yang ku bawa ini.
Iya,nih.’ Mau bagaimana lagi ku jawab. Kukatakan iya karena, aku hanyalah seorang pengantar buku.
Sini aku bantu.’ Dia menawarkan bantuannya lagi dan membawakan semua buku yang ku bawa ini.
Ehh..’ Belum sempat ku berkata, dia telah mengambil buku-buku itu dari pelukanku yang penuh kasih sayang ini.

Kalau ini adalah sebuah sinetron, mungkin aku akan membuat judul ‘Buku Mempertemukan Si Ganteng dan Si Cantik di Perpustakaan’. Aku cantik dan dia lumayan lah ganteng ku akui.

Oh, ya. Maaf aku belum memperkenalkan diri. Namaku Ali Agrem.’ Whaat…
Hahahaha. Bisa saja kamu!’ Aku tertawa lepas mendengar dia memperkenalkan namanya yang ku sadari itu bukan nama aslinya.
Hehe, bercanda. Kalau nama kamu cantik?’ Dia bertanya dengan menyadari parasku yang beautiful ini.
Kok kamu tau aku cantik. Pasti sinarnya terpancar ya ke hatimu! Bukan, namaku Avril.’ Seruku sambil bencanda juga.

Sambil berjalan menuju ke perpustakaan yang cukup jauh dari kelas kami. Namun tak terasa sambil saling berkenalan, perpustakaan itu terasa begitu dekat saat kami berjalan bersama.

Sampai disana saat aku mengisi daftar pengembalian buku, dia merapikan buku-buku itu ke rak buku. Aku sungguh berterima kasih padanya karena sebelumnya aku belum pernah bertemu dengan orang yang begitu perhatian seperti dia.

Aku ingat dia belum memperkenalkan dirinya setelah aku mentertawakan lelucon darinya. Oh, kenapa aku sampai lupa bertanya namanya dan dia tidak memberitahukan namanya. Aku jadi penasaran bagaimana kalau memang namanya Ali Agrem. Haha..
 

Ku ingin mengenalnya.
...




Kemarin saat ku lihat kolom komentar di postingan saya Bercermin Sejenak, bersyukur saya melihat berbagai macam komentar dipostingan tersebut. Komentar adalah apa yang saya harapkan atas apa yang telah saya tulis dan saya bagikan. Karena dengan komentar-komentar itu saya jadi tahu kekurangan dan apa saja yang baik dari tulisan saya.


Namun ketika saya ingin melakukan timbal balik dan melihat siapa ini yang berkomentar saya malah dialihkan ke halaman web yang menjelaskan bahwa orang yang saya cari tidak mempunyai profil.


Lalu, sepenting apakah profil dalam web log ini!’ tentunya ini sangat penting.

Profil adalah lukisan, ikhtisar dari apa-apa yang kamu ingin sampaikan dari hal-hal khusus yang ingin kamu bagikan. Profil disini adalah mengenai blog yang kamu buat atau mungkin jika kamu tidak mempunyai blog, maka setidaknya ceritakan tujuan anda mempunyai sebuah akun di dunia maya yang sedang kamu kunjungi.

Bagaimana cara mengisi Profil Pengguna Blog!’ Oke, akan saja jelaskan.

  • Pertama silahkan akses https://www.blogger.com dan login terlebih dahulu untuk masuk ke blog anda.
  • Di sebelah kiri pilih menu Setelan, kemudian pilih Setelan pengguna.
  • Pada halaman Setelan pengguna yang tampil, setelah kita memilih Blogger sebagai Profil pengguna. Klik Edit
Kemudian kamu akan dialihkan ke sebuah tab baru Edit Profil Pengguna. Isilah selengkap-lengkapnya profil tentang dirimu yang sehingga orang lain tahu tujuan anda dalam membuat akun tersebut. Deskripsi dari profil dapat menarik orang-orang untuk mengunjungi web log kalian. Ceritakan hal menarik tentang dirimu, blogmu, dan harapanmu dengan Profil tersebut.

Terima kasih telah berkunjung ke blog sederhana ini. Kunjungan kalian sungguh berarti bagi saya, karena telah bersedia membaca tulisan saya yang masih jauh dari kata sempurna.

Komentar kalian sangat berarti bagi saya untuk membangun blog ini untuk semakin berkembang dan lebih baik. Semoga postingan yang saya bagikan di blog ini bisa di terima.

Selamat membaca. DRAOMAI – Kisah, konflik, dan Emosi
Eaaa…. hehe


Cermin yang ku tahu adalah suatu yang dapat memantulkan bayangan di depannya.

Apakah kau pernah bercermin ?’ semua orang pasti menjawab pernah.
Kau lihat seperti apa dirimu di cermin?’ semua orang menjawab itu seperti diriku dan itu memang aku.

Setelah kau lihat dirimu di cermin, ‘Tolong deskripsikan lah dirimu siapa!’ karena yang tahu siapa dirimu adalah dirimu sendiri.

Sekarang lihatlah kembali! Apakah kamu ...’

  • Sudah mencermini perilaku baik yang selalu kau dengarkan dari nasihat Ibu dan Bapakmu
  • Mencerminkan seseorang yang selalu bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan kepadamu, entah itu cobaan ataupun rezeki.
  • Bisa menjadi cerminan untuk orang lain yang menganggapmu adalah seorang yang berperilaku baik.

Hanya kau yang bisa menjawab semua pertanyaan itu.

Aku pernah melihat cerminan diriku di air sungai yang jernih kala itu. Kulihat wajahku dengan mata tajam dan raut wajah yang kusam. Bahu yang tak tegap seperti memikul sesuatu yang begitu berat dengan tubuh itu.

Itu aku! Aku yang penuh keputus asaan dengan tujuan hidupku yang aku pun tak tahu harus mengejar apa. Tak ada yang bisa ku capai dengan hanya mengatakan apa yang ku inginkan. Tanpa berusaha untuk menggapainya, aku hanya memikirkannya saja.

Terjebak dalam keluh kesah ini aku bosan dan ku putuskan untuk bersinar.

Ku lihat sekali lagi diriku di depan cermin kaca. Dengan pemikiran yang lebih terbuka, tak pernah berhenti melangkah saat aku pernah terjatuh. Namun aku tak pernah ingin jatuh ke lubang yang sama untuk berulang kali.

Kutemukan ini diriku yang sebenarnya, yang selalu berusaha menjalani hari ini untuk masa depan yang lebih cerah. Seperti mentari yang selalu bersinar di pagi hari, aku lebih bersemangat di banding hari sebelumnya. Akhirnya kudapatkan diriku bersinar di cermin itu.

YESTERDAY IS HISTORY, TOMORROW IS MISTERY, AND TODAY IS OUR DAY

Putus asa. hilangnya harapan atau tidak mempunyai harapan lagi.

Setiap orang mempunyai harapan dalam hidup ini. Selalu melakukan hal yang bisa kita lakukan / kerjakan hari ini. Tidak tahu hari esok seperti apa, namun kita selalu memikirkan hari esok karena kita memiliki tujuan hidup.

Esok adalah hari yang berbeda dari hari ini, saat ini, detik ini. Kemarin adalah kisah kita dan besok adalah suatu misteri.

Kenapa kita memikirkan hari esok jika hari ini masih belum usai. Kemarin mungkin kau gagal, tapi sekarang kau telah berusaha semampumu.

Kita tidak pernah tau esok akan seperti apa. Coba berhenti berpikir hari Esok. Lakukan yang terbaik hari ini, karena mungkin hari ini adalah hari terakhir bagi kita.

Untuk sebagian orang mungkin masih ada esok hari, tapi bagi sebagian lagi hanya ada saat ini. Ini adalah hari terkhirmu untuk melakukan hal yang terbaik dari hari-harimu sebelumnya.

Sekarang adalah momen bagimu untuk selalu melakukan hal yang paling berarti, paling kau inginkan, yang bisa kau banggakan. Mungkin kau harus pergi dari bayang dirimu sendiri untuk mencarinya dan mewujudkannya.

Coba lihat sekitarmu. Jika kau tak punya keluarga untuk kau bantu, maka carilah orang lain. Bantulah mereka jika kau melihat mereka membutuhkan sebuah pertolongan. Karena suatu hari, pertolonganmu akan selalu mereka ingat sampai kapan pun itu.

Lakukan yang terbaik untuk hari ini. Anggap hari ini sebagai hari terakhirmu, karena esok kau tak pernah tahu akan seperti apa.
Kemarin Gagal, Sekarang Berusaha untuk Keberhasilan, dan Besok… (Adalah tanda tanya)

Iya kan?’ kau terdiam saat ada kata “Besok”.

Jika kita bicara lagi tentang putus asa, kini kau sudah tahu jawabannya kan!
Ya, putus asa hanya membuat kita melupakan apa yang telah kita usahakan. Meninggalkan semua kerja keras dan hasil dari keringat kita selama ini.

HANYA UNTUK BERKELUH KESAH, BUANGLAH SEMUA RASA PUTUS ASA ITU. KARENA PUTUS ASA HANYA AKAN MEMBUATMU MERUGI”

Selasa, pagi hari. Ada kabar bahwa seorang tetanggaku mengalami sakit yang parah. Mengharuskannya dirawat dirumah sakit. Dan sekarang dikabarkan bahwa dia hanya bisa tidur berbaring lemas di ruang ICU rumah sakit.

Setelah mengetahui kabar tersebut aku dan ibuku pada hari itu langsung beniat pergi menjenguknya pada siang hari nanti. Sampai pada jam menunjukan pukul 10.15 kami bersiap-siap pergi. Hingga jam 10.30 kami pun berangkat menuju rumah sakit.

Sesampainya disana setelah memarkirkan motor, kami bergegas mencari gedung tempat dimana ruang ICU berada. Karena ketidak tahuan tentang denah lokasi tempat di rumah sakit, aku menghampiri seorang satpam disana dan menanyakan tempat tujuan kami.

Maaf, Pak kalau ruang icu sebelah mana ya?’ Aku bertanya pada Pak satpam
Lurus, belok kiri, gedung yang ujung.’ Pak satpam itu menunjukan arahnya padaku
Oh, iya Pak. Terima kasih.’ Ucapku pada Pak satpam yang baik telah menunjukan jalan yang benar kepada kami.

Kami pun berjalan menuju tempat tujuan berdasarkan arahan tadi. Tepatnya didepan sebuah gedung bertingkat, kami pun menuju lantai dimana tetangga kami dirawat dengan menaiki tangga. Berdasarkan info yang kami dapat, lantai tempat tetangga kami itu di rawat adalah lantai 4 dan kami berada di lantai dasar. 4 lantai harus kami lewati, tanpa kami sadar ada lift disana yang kami abaikan karena kepanikan dan keterburuan ini. Sebelum akhirnya kami sampai dan bertemu dengan keluarga tetangga kami yang sakit disana.

Tetangga kami yang sedang sakit namanya Pak Dani. Istri Pak Dani atau Bu Kartika menghampiri kami dan kami pun duduk. Sembari Ibuku dan Bu Kartika mengobrol, aku memperhatikan jam yang menunjukan pukul 11.20. Jam besuk disana adalah jam 11.30. Sebentar lagi kami menunggu untuk dapat melihat keadaan Pak Dani. Sampai akhirnya Pak satpam disana mempersilahkan keluarga para pasien untuk memasuki ruangan.

Giliran masuk pertama adalah Ibuku dan aku. Bersama Bu Kartika kami berjalan beberapa meter melewati banyak ruangan berdinding kaca yang berhimpitan yang setiap ruangannya tak ada satupun ruangan yang kosong dengan pasien yang berbaring disana. Sejauh mata memandang di sebelah kiri kami, memperhatikan setiap pasien pada setiap ruangan dengan perasaan yang mungkin tak bisa kami ungkapkan, khususnya untukku.

Akhirnya kami sampai diruangan Bapak itu dan melihat keadaanya disana yang terbaring dengan banyak selang yang tersambung ke bagian tubuhnya. Kami pun berdo’a bersama mendo’akan untuk kesembuhan Pak Dani.

Setelah berdo’a, Bu Kartika bercerita sedikit tentang kondisi Pak Dani saat ini. Pak Dani harus di ikat pada kedua kakinya dan juga tangannya karena memberontak saat dipasangkan selang itu. Aku melihatnya bagaimana nafasnya yang berat sekali, sampi aku kurasakan saat itu. Hingga ada suatu teriakan yang ku dengar dari arah sebelah kiri jauh di ujung sana.

Aaaaaaa.. Aaaaaaa…. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa..’ Suara teriakan yang ku dengar.

Suara teriakan itu membuat kami semua seakan ikut merasakannya. Suasana disana berubah drastis, seakan kami berada disuatu terowongan, dan kami hanya bisa mendengarkan suara itu saja. Teriakan dengan rasa sakit hingga beberapa kali, membuatku merinding.

Itu adalah suara Ibu yang ada di ujung sebelah kiri ruangan ini. Saya sering sekali mendengarnya.’ Bu Kartika bilang pada kami.

Beberapa menit kemudian setelah berbincang tentang keadaaan Pak Dani dan suasana yang kami rasakan disana. Itu semua mengingatkan kami bahwa sakit itu bukan tanpa alasan. Saat kita mengambil sisi positifnya, sakit adalah jalan dimana kita mempasrahkan apapun pada Tuhan dan selalu tidak sering kali meninggalkan waktu kita untuk beribadah kepada-Nya. Aku dan Ibuku pun berpamitan dan bepesan agar Pak Dani lekas sembuh dari apa yang menimpanya.

Setelah sebelumnya kami naik menuju laintai 4 melalui tangga, sekarang kami memilih menggunakan lift untuk turun ke lantai dasar. Kami pun masuk ke dalam lift dan aku menekan tombol angka satu untuk menuju lantai bawah.

Eh, kok pintunya gak menutup.’ Kataku terheran.
Eh, kenapa!.’ Ibuku juga terheran.

Pintu pun tertutup dan nomor lift bergerak dan turun namun hanya turun sampai pada laintai 3. Keluar dari lift kami di hadapkan memang kami berada di lantai 3. Ah, dari pada kami terjebak dalam lift, kami pun memilih kembali menuruni gedung ini dengan menggunakan tangga.

Sampai di parkiran dan mehidupkan mesin motor, kami pun menuju pintu keluar untuk pulang. Dan kami pun berbincang tentang kejadian yang memalukan di lift tadi. Juga, mengingat kembali teriakan kesakitan seseorang di rumah sakit.

Eh, Mah. Mungkin tadi kita hanya akan diam di lift itu!.’ Seruku
Kenapa?.’Ibuku bertanya.
Pintu lift itu turun ke bawah karena ada orang lain yang menekan tombol untuk menggunakan lift. Kalau tidak ada yang menekan tombol, mungkin kita akan menjadi manusia kudet terjebak di lift rumah sakit.’ Ungkapku.
Hahahahahaha..’ Kami tertawa.

Senyumlah sebelum kau tak bisa tersenyum kepadanya. Tertawalah sebelum kau tak bisa lagi mentertawakan sesuatu dengan mereka. Dan sadarlah pada apa yang telah menjadi kewajibanmu di dunia. Sebelum tak ada lagi jalan kembali untukmu menikmati dan mensyukuri hidup ini. Sehat itu MAHAL dan itu benar.







Hari yang cerah dan sejuk pagi ini membuatku bersemangat seperti biasanya. Sambil mengikat tali sepatu kurenungkan hari kemarin dan kegiatanku hari ini.

Sebelum berangkat seperti biasanya aku mengucapkan salam walaupun di rumahku tak ada siapa-siapa. Berdo’a sebelum berangkat dan pergi berjalan dari rumah menuju jalan raya.

Mobil berhenti di depanku tanpa aku berisyarat apapun atau melambaikan tangan seperti memanggil mobil itu untuk berhenti. Karena aku adalah konsumen yang baik, aku pun menaiki mobil angkot itu agar supir tak malu dengan kelakuannya terhadapku. Dimana aku diperlakukan seperti seorang ratu dan dia adalah pelayanku.

Sampai di pemberhentian pangkalan mobil pukul 6.40 aku turun disana. Butuh berjalan beberapa meter untuk sampai menuju sekolah.

Aku sampai di sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. Sebelum masuk ke kelas, aku menyempatkan diri untuk mengembalikan buku ke perpusatakaan. Sambil mengembalikan buku aku pun juga berniat mengambil buku untuk pelajaran jam ke 2 di kelas nanti.

Saat mencari buku di rak buku yang penuh dengan debu bacaan ini aku melihatnya lagi sedang duduk di bangku itu. Aku terheran karena pagi begini dia sudah berada di perpustakaan sekolah dan membaca buku. Dia melihatku dan tersenyum kepadaku, aku pun membalas senyumannya dengan senyumanku yang manis ini.

Hei, selamat pagi! Ngambil buku pelajaran lagi?.’ Sapanya dan bertanya.
Iya nih, pagi-pagi kok sudah ada di perpustakaan.’ Aku bertanya utuk menjawab keherananku ini
Ya, sambil nunggu bel bunyi. Sambil baca buku biar nambah ilmu.’ Dia menjawab keherananku
Mau aku bantu.’ Dia menawarkan bantuannya seperti kemarin
Gak usah. Biar aku sendiri aja.’ Kataku karena merasa merepotkannya

Tapi dia tetap mengambilkan buku ini untukku. Ya sudahlah, lagi pula aku merasa terbantu dan tak ingin menolak sebuah pertolongannya. Kami pun berjalan menuju kelasku.

Duh jadi merepotkan nih.’ Seruku
Enggak merepotkan kok. Aku senang bisa membantumu.’ Jawabnya

Eh, kok dia senang membantuku. Aku terheran dengan jawabannya itu yang mengatakan bahwa dia senang. Apakah dia senang karena terbiasa membantu orang-orang atau dia senang membantu seorang sepertiku sebagai teman barunya.






Struggle atau berusaha sekuat tenaga. Jika kita berusaha penuh, maka hasil akan maksimal. Tapi apakah hasil dari usaha tersebut akan semanis dan sesuai harapan kita.

Ketika seorang wanita mengagumi seorang pria, apa itu cukup untuk hanya mengaguminya saja. Tapi disini aku,. Ah, entahlah. Untuk saat ini yang pasti ia adalah seorang yang selalu ada dipikiranku saat ini.

Aku adalah seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas di Bandung. Di kelas aku bertugas sebagai ketua kelas. Suatu hari ketika aku sedang di perpustakaan untuk mengambil buku untuk pembelajar selanjutnya setelah jam istirahat ini selesai. Aku selalu melihat seseorang sedang duduk membaca buku di perpustakaan sendirian. Kala itu aku agak sedikit terheran melihatnya yang sedang tersenyum seperti menikmati bacaan dalam sebuah buku. Tak sadar aku memperhatikannya terlalu lama. Lalu dia menatapku, dan aku seketika memalingkan pandanganku entah kenapa.

Saat itu aku tak sengaja menjatuhkan tumpukan buku yang kubawa. Eh, dia menghampiriku dan tanpa sepatah katapun ia membantuku menyusun tumpukan buku yang berserakan ini untukku.

Aku : “Terima kasih”. Sapaku
Dia : “Iya. Sama-sama. Mau dibawa ke kelas mana?”
Aku : “Oh, ya. Gak usah. Terima kasih. Mari”. Aku bergegas pergi ke kelas

Dia adalah seorang murid laki-laki di kelas itu yang bersebelahan dengan kelasku. Dan aku tak begitu mengenalnya. Hanya saja seingatku dia adalah orang yang memenangkan penghargaan dari sebuah karya sastra saat ada sebuah perlombaan waktu itu di sekolah. Tapi mengapa aku mengingatnya kembali dan eh… apa ini, apa. Sampai-sampai aku sangat canggung saat ia menghampiriku bahkan saat dia menolongku dengan buku-buku yang jatuh di perpustakaan.

Kalau boleh bertanya, perasaan apakah yang dimiliki perempuan tersebut? Apa yang membuatnya bertingkah seperti itu! Jawab di komentar ya, di bawah ini. Terima kasih



Skip dulu Dramanya..

Sekarang bagi-bagi hadiah dulu, tapi bukan saya yang ngasih hadiahnya. Hehe,

Mungkin masih ada yang belum tahu, apa itu BonsTri. BonsTri adalah BonsTri Poin , yaitu program loyalitas berbasis poin dari Tri Indonesia, yang bisa didapatkan oleh Pelanggan Tri Indonesia untuk Layanan Prabayar setelah melakukan transaksi isi ulang pulsa atau pembelian paket data, dan Bonstri Poin yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan produk-produk menarik.

Lalu, mana hadiahnya? Hehe

Saat ini Tri sedang mengadakan Promo undian berhadiah Razer. Tri mengatakan promo ini sebagai tempat untuk para gamer mewujudkan impiannya. Walaupun sebenarnya hadiah tersebut bisa sangat membantu kita entah itu sebagai Content Writer ataupun Content Creator. Hehe, kalau menang undian ya :D

Langsung saja di bawah ini adalah cara menukarkan BonsTri poin dengan voucher hadiah BonsTri Fair.



Oke, udah dulu bagi-bagi hadiahnya. Eh, maksudnya informasinya..

Oh, iya. BonsTri saat ini hanya bisa diakses melalui smartphone. Untuk informasi lebih detail, kalian bisa mengunjungi langsung,
BonsTri Fair di https://bit.ly/2FGEr2r

Aku tak pernah sengaja pergi ke sebuah tempat atau sungai untuk memancing, namun seingatku aku pernah pergi untuk memancing saat aku kecil.

Ketika kamu menyukai kegiatan memancing atau hanya pernah tahu dan mencoba memancing, apakah kamu pernah berpikir sejenak dan bertanya kenapa umpanmu tak kunjung dimakan ikan dan hanya menghabiskan waktumu untuk menunggu.

Ini bukan kisah tentang bagaimana kita pergi memancing atau cara memancing, tapi ini adalah caraku menceritakan apa yang dirasakan saat Menunggu, Tak Sadar, dan Dilupakan.

Hmm.. apakah kau ingat, saat seseorang disekitarmu ada yang berbeda. Berbeda bagaimana? Ya, dia berbeda dengan yang lainnya. Mungkin kau tak sadar dia selalu ada didekatmu, mendekatimu, dan mencoba untuk memberitahu bahwa ia ada.
Namun kau tak menyadarinya atau mungkin.. kau menghindarinya, menganggapnya seorang pengganggu. Sungguh jahat! Siapa? Coba tanyakan pada dirimu sendiri.

Kini kau mulai memikirkan siapa dia, kenapa dia ingin kamu merasakan kehadirannya.

Perlahan-lahan kau mulai mengetahui bahwa dia memang berbeda. Kau sadar dalam semua kejadian itu ada perasaan. Mungkinkah dia suka padaku? Ya, itu yang ingin dia katakan padaku.

Akhirnya kau mulai memberanikan diri untuk mengatakan., Apa yang ingin kau katakan? Apakah kau akan berkata “Aku tahu kamu suka kepadaku (Oh, itu sangat tidak tidak mungkin aku katakan)”.
Dan ini yang harus aku katakan kepadanya “...” :D isi dengan namanya. “… aku minta maaf, aku tak menyadarinya selama ini dan kini aku harus mengatakannya terima kasih atas apa yang telah kamu lakukan dan aku mencintaimu”.

Tapi kau terlambat. Dia telah menangis oleh mu dan ia telah bahagia tanpamu. Mungkin dia ingin membalas perasaanmu, namun kini ia telah memiliki dunia yang indah yang berbeda dari dunia yang menyuruhnya menunggu sepanjang waktu sampai dunia itu sadar aku ini ada untukmu.